Minggu, 31 Oktober 2010

HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH

HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH
A. Pengertian Muamalah
Dalam Buku Ensiklopedia Islam jilid 3 halaman 245 Muamalah adalah bagian dari hukum Islam yang mengatur hubungan antara seseorang dengan orang lain, baik seseorang itu pribadi tertentu maupun berbentuk badan hokum, seprti perseroan, firma, yayasan, dan Negara. Contoh muamalah adalah jual beli, sewa menyewa, perserikatan di bidang pertanian perdagangan serta usaha perbankan dan asuransi.

B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dan Islam
Ekonomi adalah sesuatu yang berkaitan dengan cita-cita dan usaha manusia untuk meraih kemakmuran, yaitu untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi segala kebutuhan hidup.

Prinsip dasar (asas-asas) dalam transaksi yang ditetapkan syara’

1. Transaksi padadasarnya mengikat orang yang melakukan transaksi, kecuali transaksi yang menyimpang dari hukum syara’ misalnya memperdagangkan barang haram. (Q.S. Al-Maidah,5:1)
2. Syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan tetapi penuh tanggungjawab dan tidak menyimpang darai hokum syara’.
3. Transaksi dilakukan secara suka rela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.(Q.S. An-Nisa 4:29)
4. Transaksi dilandasi niat yang baik dan ikhlas karena ALLAH SWT.
5. Adat kebiasaan atau ‘urf yang tidak menyimpang dari syara’boleh digunakan untuk menentukan batasan atau criteria-kriteria dalam transaksi.
C. Penerapan Transaksi Ekonomi Dalam Islam
Transaksi ekonomi Islam hendaknya diterapkan dalam setiap kegiatan ekonomi misalnya: jual beli, simpan pinjam dan sewa-menyewa.
1. Jual Beli
a. Pengerian , Dasar Hukum dan hokum Jual Beli
Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual (pihak yang menyerahkan barang/menjual barang)dan pembeli(pihak yang membayar/membeli barang yang dijual).
Hukum jual beli adalah mubah (boleh) namun pada situasi tertentu hokum jual beli itu bias berubah menjadi sunnah, wajib, dan makruh.

b. Rukun dan Syarat jual beli
Rukun dan syarat jual beli adalah ketentuan-ketentuan dalam jual beli yang harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut syara’.
• Orang yang melaksanakan akad jual beli (penjual dan pembeli)
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli adalah:
(1). Berakal, jual belinya orang gila atau rusak akalnya dianggap tidak sah.
(2). Baliq, jual belinya anak kecil yang belum baliq dianggap tidak sah.
(3). Berhak menggunakan hartanya.

• Sigat atau ucapan ijab dan Kabul
Unsur utama dalam jual beli adalah kerelaan antara penjual dan pembeli yang diwujudkan melalui ucapan ijab( pihak penjual) dan Kabul(pihak pembeli).

• Barang yang diperjual belikan
Syarat-syarat barang yang diperjual belikan antara lain:
(1) Barang yang diperjual belikan adalah sesuatu yang halal.
(2) Barang itu ada manfaatnya.
(3) Barang itu ada ditempat.
(4) Barang itu milik sipenjual atau di bawah kekuasaanya.
(5) Barang hendaknya diketahui oleh pihak penjual dan pembeli dengan jelas baik zatnya ,bentuknya dan kadarnya maupun sifat-sifatnya.
• Nilai tukar barang yang dijual (pada zaman modern ini berupa uang)
Syarat-syarat bagi nilai tukar barang yang dijual adalah:
(1) Harga barang disepakati antara penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya.
(2) Nilai tukar barang dapat diserahkan pada waktu transaksi jual beli.
(3) Bila jual beli dilakukan secara barter atau Al-Muqoyadah (nilai tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapiberupa barang).
c. Khiyar
Khiyar adalah hak memilih bagi si penjual dan pembeli untuk meneruskan jual belinya atau membatalkan karena ada sesuatu hal.misalnya cacat pada barang.
Hukum islam membolehkan hak khiyar agar tiak terjadi penyesalan bagi penjual maupun pembeli antara lain disebabkan merasa tertipu.
d. Macam-macam Jual Beli
Jual beli dilihat dari sudut pandang antara lain ditinjau dari segi sah dan tidak sah dan terlarang dan tidak terlarang.
(1) Jual beli yang sah dan tidak terlarang yaitu jual beli yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.
(2) Jual beli yang terlarang dan tidak sah (batil) yaitu jual beli yang salah satu atau seluruh rukunya tidak tepenuhi atau jual beli itu pada dasarnya dan sifatnya tidak disyariatkan (disesuaikan dengan ajaran islam)
Contoh jual beli ini seperti:
(a) Jual beli sesuatu yang termasuk najis( bangkai dan daging babi)
(b) Jual beli air mani hewan ternak(kambing)
(c) Jual beli anak hewan yangmasih berada dalam perut induknya.
(d) Jual beli yang mengandung unsure kecurangandan penipuan
3 . Jual beli yang sah tapi terlarang(fasid)
Sebab-sebab jual beli sah tapi dilarang misalnya:
(a) Merugikan si penjual,si pembeli dan orang lain
(b) Mempersulit peredaran barang
(c) Merugikan kepentingan umum
Contoh jual beli sah tapi dilarang (fasid):
(1) Mencegat para pedagang yang akan menjual barang-barang daganganya ke kota dan membeli barang mereka dengan harga murah kemudian mnjualnya ke kota dengan harga tinggi.
(2) Jual beli dengan maksud untuk ditimbun terutama terhadap barang vital.
(3) Menjual barang yang akan digunakan oleh pembelinya untuk berbuat maksiat
(4) Menawar sesuatu barang dengan maksud hanya unuk memengaruhi orang lain.
(5) Monopoli yaitu menimbun barang agar orang lain tidak membeli walaupun melampaui harga parasan
2. Simpan pinjam
Rukun dan syarat untang piutang atau pinjam meminjam, menurut hokum islam adalah:
a. Yang berpiutang ( yang meminjami) dan berutang (peminjam), syarat sudah baliq dan berakal sehat
b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinjamkan adalah milik sah dariyang meminjamkan.
3. Ijarah
a. Pengertian
Ijarah berasal dari bahasa Arab yang artinya upah, sewa, jasa atau imbalan.
Definisi ijarah menurut ulama mazhabSyafi’I adalah transaksi tertentu terhadap suatu yang dituju bersifat mubah dan dimanfaatkan dengan imbalan tertentu.
b. Dasar hukum Ijarah
Dasar hukum ijarah adalah Q.S.Az-Zukhruf43:32, At-Talaq, 65: 6 dan Q.S. Al-Qasas, 28:26
c. Macam-macam ijarah
Dari segi objeknya ijarah dibagi menjadi dua:
(1) Ijarah yang bersifat manfaat, seperti: sewa menyewa rumah ,took, kendaraan dan aneka busana.
(2) Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara mempekerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.
d. Rukun dan syarat ijarah
Syarat-syarat akad (transaksi) ijarah adalah sebagai berikut:
(1) Kedua orang yang bertransaksi (akad) sudah baliq dan berakal sehat
(2) Kedua belah pihak bertransaksi dengan kerelaan
(3) Barang yang akan disewakan diketajui kondisi dan manfaatnya oleh penyewa.
(4) Objek ijarah bias diserahkan dan digunakan langsung dan tidak bercacat
(5) Objek ijarah sesuatu yang dihalalkan syara’
(6) Hal yang disewakan tidak termasuk kewajibanbagi penyewa
(7) Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan seperti rumah, mobil, aneka busana dan hewan tunggangan
(8) Upah/sewa dalam transaksi ijarah harus jelas, tertentu, dan esuatu yang bernilai harta
e. Sifat kad/ transaksi ijarah
Aad atau transaksi ijarah bersifat mengikat kecuali ada yang cacat atau barang tersebut tidak bias dimanfaatkan.
f . Tanggung jawab orang yang diupah/digaji
Orang yang dipekerjakan mengerjakan sesuatu pekerjaan sesuai denagn ketenrtuan dari yang mempekerjakan sedangkan yang mempekerjakan memberikan upah kerja kepada yang dipekerjakan sesuai dengan perjanjian.
g. Berakhirnya akad ijarah
Akad ijarah akan berakhir bila terjadi dua hal:
(1) Objek ijraha hilang atau musnah
(2) Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad/transaksi ijarah
Menurut jumhur rukun ijarah ada empat yaitu:
a. Orang yang berakal
b. Sewa/imbalan
c. Manfaat
d. Sigat/ijab Kabul
D. Kerja Sama Ekonomi Dalam Islam
1. Syirkah
Syirkah berarti perseroan atau persekutuan, yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk bekerja sama dalam suatu usaha yang keuntunganya atau hasilnya untuk mereka bersama.
Syirkah dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Syarikat Harta (syarikat ‘inan)
Syarikat hata yaitu akad dri dua orang atau lebih untuk bersyarikat/berkongsi pada harta yang ditentukan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.Ketentuan yang harus dipenuhi dalam syarikat harta adalah:
• Sigat atau lafaz akad hendaknya mengandung pengertian izin untuk menjalankan harta syarikat.
• Anggota-anggota syarikat,syarat anggota syarikat yaitu baliq (dewasa), berakal sehat, merdeka dan dengan kehendaknya sendiri.
• Pokok atau modal dan pekerjaan hendaknya berupa uang, emas, perak, atau harta benda lainnya yang bias ditakar, ditimbang, atau diukur seperti beras, gula, minyak, dan bahan pakaian. Dalam kehidupan modern bentuk syarikat harta dapat dikemukakan sebagai berikuta;
• Firma yaitu persekuruan antara dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh dua orangbatau lebih yang bertanggungjawab secara bersama.
• CV (Commanditaire Venootschaf) merupakan perluasan dari firma
• PT (Perseroan Terbatas) yaitu suatu bentuk perusahaan yang modalnya terdiri dari saham-saham yang memiliki harga nominal tertentu
b. Syarikat Kerja
Syarikat kerja adalah gabungan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu jenis pekerjaan dengan ketentuan bahwa hasil pekerjaan dibagi kepada seluruh anggota sesuai dengan perjanjian.
Manfaat syarikat kerja adalah;
• Menjalin hubungan persaudaraan
• Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan anggota
• Menyelesaikan dengan baik pekerjaan-pekerjaan besar yang tidak dapat dikerjakan sendiri
• Melahirkan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
2. MUDARABAH / Qirad
Dalam ilmu fikih Mudarabah/qirad adalah pemberian modal dari pemilik modal kepada seseorang yang akan memperdagangkan modal dengan ketentuan bahwa untung-rugi ditanggung bersama sesuai dengan perjanjian antara keduanya pada waktu akad.
Hukum melakukan mudrabah diperbolehkan ( mubah) bahkan dianjurkan oleh syara’.

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam qiran adalah:
a. Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (yang menjalankan modal) hendaknya sudah baliq, berakal sehat dan jujur.
b. Uang atau barang yang dijadikan modal hendaknya diketahui jumlahnya
c. Jenis usaha dan tempatnya sebaiknya disepakati bersama
d. Besarnya keberuntungan bagi muqrid dan muqtarid hendaknya sesuai dengan kesepakatan
e. Muqtarid hendaknya bersifat jujur

Manfaat Qirad antara lain:
a. Mewujudkan persaudaran dan persatuan khususnya antara kelompok kaya dan kelompok miskin
b. Mengurangi atau mungkin menghilangkan pengangguran
c. Memberikan pertolongan pada fakir miskin untuk hidup mandiri
3. Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqoh
1. Muzara’ah dan Mukhabaroh
Muzara’ah adalah paruhan hasil sawah atau ladang antara pemilik dan penggarap sedangkan benihnya berasal dari pemilik, jika benihnya berasal dari penggarap disebut mukhabaroh.
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam muzara’ah atau mukhabaroh adalah:
• Pemilik dan penggarap sudah baliq
• Sawah atau ladang benar-benar milik yang menyerahkan ladang untuk digarap
• Hendaknya ditentukan lamanya penggarapan
• Besarnya paruhan hasil ditentukan berdasarkan musyawarah antara keduanya
• Pemilik dan penggarap hendaknya menaati ketentuan-ketenyuan yang disepakati
2. Musaqa’
Musaqa’ adalah paruhan hasil kebun antara pemilik dan penggarap yang besar bagian masing-masing sesuai dengan perjanjian pada waktu akad
Manfaat-manfaat dari muzara’ah, mukharabah dan musaqah antara lain;
• Mewujudkan persaudaraan dan tolong menolong antar pemilik dan penggarap
• Mengurangi dan menghilangkan pengangguran
• Meningkatkan dan memelihara kesuburan tanah pertanian
• Usaha pencegahan terhadap terjadinya lahan-lahan krisis
• Memeligara,meningkatkan dan melestarikan keindahan alam
3. Sistem Perbankan yang Islam
Sistem perbanknan yang islami maksudnya adalah system perbankan berdsarkan dan sesuai dengan ajaran islam yang dirujuk kepada Al-Quran dan hadis.
Bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasianya disesuaikan dengan prinsip syariat islam.
4. Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Arab yang artinya pertanggungan.Menurut istilah asuransi adalah akad perjanjian antara penanggung 9perusahaan asuransi) dan yang mempertanggungjawabakan sesuatu (peserta perusahaan asuransi).
5. Kerjasama Ekonomi Islam
Apabila kerjasama ekonomi islam betul-betul deterapkan tentu banyak hikmah dan manfaat yang dapat diambil.

1 komentar: